Kamu yang mungkin telah lama melupakanku..
Dan aku yang tak bisa untuk melupakanmu..
Aku selalu ingat saat kamu menatapku dengan cara tiba-tiba menghentikan
pembicaraan kita, cara sederhana untuk membuat aku selalu merasa nyaman ketika aku
disampingmu, aku tak pernah melupakan peristiwa yang dulu kita lalui, aku
selalu ingat caramu diam-diam menatapku dari jarak kejauhan, entah mengapa aku
masih saja sulit untuk melupakanmu, melupakan semua itu. Kamu adalah cerita masa lalu yang sangat aku banggakan, dan mungkin aku adalah cerita masa lalu yang pasti sudah kamu lupakan.
Kamu yang kini terpisah jarak ratusan kilometer denganku,
sejak aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya, sejak genggaman tangan kita
harus terlepas saat itu juga kita harus menghentikan cerita tentang kita, tapi
tunggu dulu!! Aku ingin membuat sebuah pengakuan, ternyata meskipun kita tak meneruskan cerita
kisah kita kamu masih saja mengisahkan kenangan yang tak akan pernah bisa
kulupa.
Mungkin aku memang tak berhak mengetahui kabarmu lagi,
bagaimana kesehariaanmu dengan teman-teman disekelilingmu, teman-teman mainmu, teman
kampusmu. Aku masih saja menyebut namamu disetiap
doaku, aku selalu terbangun dalam keadaan masih dan selalu merindukanmu, meski kamu tak pernah tahu. Tanpa kau tahu perasaanku aku tetap mencintaimu, kalau dulu rasa cintaku hanya biasa-biasa saja, kini aku justru merasa sangat mencintaimu. Tapi apa aku pantas melakukan semua hal itu?? Apa kamu mengijinkannya?? Lalu apa bisa semua kembali seperti dulu lagi, ketika aku dan kamu masih menjadi kita dan segalanya masih baik-baik saja.
Aku sangat bingung, kenapa aku dulu seperti bocah labil yang hanya
bisa berfikir satu kali tanpa memikirkan apa yang akan terjadi untuk
selanjutnya, harusnya, aku terlebih dahulu bertanya kepada hatiku, apa dengan
cara kita berpisah aku bisa menjalaninya?? Aku memang bisa menjalani
hari-hariku tanpamu, tapi ternyata semua itu tak segampang seperti ketika aku mengucap
kata putus untuk mengakhiri semuanya.
Aku justru merasa
sangat kehilangan akan sosok dirimu, aku masih ingin tau banyak hal tentangmu,
padahal aku yang menyudahi kisah kita, padahal aku yang mengiginkan kisah kita
untuk berakhir, kamu boleh memanggilku pengecut. Karena ketika status facebook-mu
muncul diberandaku, untuk sekedar menyapamu lewat coment statusmu pun Jari-jariku
takut dan masih enggan untuk melakukannya. Takut?? Ya.. aku takut kamu mengacuhkannya, aku takut
kamu berfikir masa bodoh dengan sapaan-ku, lalu enggan untuk menanggapinya.
Apa kamu bisa untuk sekedar memberi penjelasan kepadaku
kenapa diotakku semua masa lalu tentang kita menjadi
serumit ini?? Apa aku idiot?? Aku tolol?? Atau aku bodoh?? Silahkan pilih dengan
persepsimu sendiri terhadapku. Kata mereka.. kita baru akan merasakan
rasanya benar-benar kehilangan ketika orang yang dulu menyayangi kita dengan tulus memilih pergi karena perlakuan kita yang berbanding terbalik dengan apa yang dia lakukan. Lalu apa kamu dulu pernah menyayangiku dengan tulus?? Hingga sekarang
aku harus menerima semua ini.
Ahhh.. mungkin aku hanya terlalu GR..
Rasanya sangat menyebalkan jika aku tak pernah tahu isi hatimu saat ini, jika dulu aku pernah menjadi yang teristimewa dihatimu, tapi apakah mungkin aku masih yang teristimewa dihatimu sampai saat ini?? Terlalu mustahil..
Rasanya sangat menyebalkan jika aku tak pernah tahu isi hatimu saat ini, jika dulu aku pernah menjadi yang teristimewa dihatimu, tapi apakah mungkin aku masih yang teristimewa dihatimu sampai saat ini?? Terlalu mustahil..
Mengertilah.. Aku sedang melawan bayang-bayang dalam otakku
yang selalu tertuju padamu meskipun kita kini lama tak bertemu. Meskipun pun sangat sulit kupahami, kamu akan tetap jadi juara satu yang pernah memberi kisah indah dihatiku walaupun kala itu cuma sebentar.
Bagiku cinta itu seperti saat kita mengena-kan baju, semahal dan
sebagus apapun baju yang kita kenakan kalau kita sendiri merasa ga nyaman mengena-kan
baju itu, kita pasti ga akan betah untuk mengena-kannya, seperti halnya cinta, sekaya
dan seganteng/secantik apapun orang yang ada disamping kita kalau kita merasa ga nyaman, pasti
kita juga ga akan pernah betah.
Dan kamu, kamu yang sederhana, kamu yang apa adanya, sampai
sekarang kamu masih membuatku merasa betah untuk menyayangimu dalam diam. Sampai sekarang
kamu masih membuat aku merasa nyaman untuk tetap tinggal dihatimu, aku masih saja merindukan sikap konyolmu,
aku masih suka apapun tentangmu, aku(masih) mencintaimu dalam diam, lalu bagaimana
denganmu?? :’)
Jejak kenangan kita sampai saat ini
masih tertinggal dimemori otakku: "MASA LALU"