Pagi ini aku merasa ada yang berbeda dengan pagiku yang biasanya, aku segera menoleh kearah ponselku dan segera
mengambilnya, namun kini tak ada lagi smsmu yang selalu menyapaku disetiap pagi
hanya untuk mengucapkan selamat pagi kepadaku, aku membuka inbox ponselku,
membaca sms-sms darimu yang waktu itu masih memanggilku dengan sebutan sayang.
“Selamat pagi sayangku.. :*”
“Sayang kamu sudah makan?? Temenin aku makan diluar..”
Tulisan ucapan selamat pagi, panggilan sayang, ajakan
makan, serta cerita kekonyolan dirimu setiap hari, dengan ciri khas smsmu yang selalu
kamu beri emoticon kiss, itu yang membuatku tak terbiasa menghadapi hari-hari
tanpa adanya dirimu. mungkin aku hanya belum terbiasa menghadapi hari-hari yang
berbeda dari hari-hari sebelumnya, tanpa dirimu, tanpa hadirmu, tanpa adanya
perhatian-perhatian darimu lagi, tanpa cerita konyolmu, dan tanpa adanya cerita
indah kita lagi.
Sejak aku menanyakan siapa wanita yang pernah mengajakmu
keluar pada malam itu, kamu malah membentakku, memutuskan meninggalkanku, menyudahi hubungan yang selalu aku banggakan ini. hari itu aku
merasa tak mempunyai semangat untuk menghadapi hari-hariku, aku tak lagi
mempercayai akan adanya cinta.
aku mulai bertanya-tanya dalam hati apa cinta
sejati hanya ada didalam dongeng semata?? mengapa aku yang harus merasakan
semua ini?? Mengapa Tuhan tak mengijinkan aku untuk tinggal didalam hatinya
untuk selama-lamanya?? Kenapa perpisahan
ini harus terjadi disaat aku mulai percaya bahwa kamu dan aku akan hidup
bahagia selamanya?? mengapa aku harus menghentikan mimpiku yang akan menjadi
perempuan yang kamu percaya untuk mengatur rumah tangga dan menjaga anak-anak
darimu yang pernah kamu ucapkan kepadaku saat itu?? Mengapa harus ada perusak
dalam hubungan kita?? Mengapa kamu lebih memilih orang yang baru kamu kenal
dari pada kamu harus mempertahankan aku yang telah lama kamu kenal dan tinggal
dihatimu selama ini?? entahlah, sepertinya pertanyaan-pertanyaan itu terus akan menjadi teka-teki misteri yang tak akan pernah ada jawabannya.
Aku masih seperti mimpi, jika ini hanya sebuah mimpi, aku ingin segera bangun dan mencarimu lalu memelukmu dengan erat dan enggan untuk melepaskan, agar kita tak akan pernah terpisah. namun.. ini bukan mimpi ini kenyataan!! kenyataan yang harus aku lalui, aku masih tak percaya dengan semua
ini, foto-foto kita masih tersimpan didalam album yang pernah kamu berikan
untukku saat anniversary ke 4 hubungan kita sebulan yang lalu, sms-sms darimu sengaja
aku simpan dalam folder pribadi.
Sayang.. kenapa kisah kita harus berakhir setragis ini??
Kenapa kamu yang dulu sangat setia dan takut sekali kehilangan akan diriku
berubah menjadi penghianat yang tega menghancurkan kepercayaan dan hatiku??
Ingin aku membuang semua memorry tentangmu, tentang cerita kita, tapi apa
dayaku?? Aku masih sangat mencintaimu.
aku duduk dikursi depan kaca kamarku sambil menatap wajahku yang sayu, dan
sesekali mengusap air mata yang terus menetes, kenapa aku terlihat seperti
orang tolol yang sudah kehilangan semuanya?? Tuhan setolol inikah aku?? Aku masih saja mencintai orang yang
jelas-jelas sudah menghianatiku, mengapa aku masih saja memikirkan orang yang
tidak pernah mengerti akan sakitnya
perasaanku?? bahkan aku membenci dan menyalahkan diriku sendiri yang tak bisa
mempertahankan hubungan yang sudah cukup lama terjalin.
Aku mencoba mengikhlaskan semua yang terjadi, aku mencoba
meyakinkan diriku sendiri bahwa perpisahan ini adalah yang terbaik untukmu dan
untukku, sayang.. terimakasih untuk luka ini, terimakasih untuk penghianatanmu
yang berhasil menghancurkan hatiku, semoga suatu saat nanti Tuhan tak pernah
memberimu rasa seperti yang aku rasakan saat ini.