9 Juni 2013

"Penghianatan mu"



Pagi ini aku merasa ada yang berbeda dengan pagiku yang biasanya, aku segera menoleh kearah ponselku dan segera mengambilnya, namun kini tak ada lagi smsmu yang selalu menyapaku disetiap pagi hanya untuk mengucapkan selamat pagi kepadaku, aku membuka inbox ponselku, membaca sms-sms darimu yang waktu itu masih memanggilku dengan sebutan sayang.
“Selamat pagi sayangku.. :*”
“Sayang kamu sudah makan?? Temenin aku makan diluar..”

Tulisan ucapan selamat pagi, panggilan sayang, ajakan makan, serta cerita kekonyolan dirimu setiap hari, dengan ciri khas smsmu yang selalu kamu beri emoticon kiss, itu yang membuatku tak terbiasa menghadapi hari-hari tanpa adanya dirimu. mungkin aku hanya belum terbiasa menghadapi hari-hari yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, tanpa dirimu, tanpa hadirmu, tanpa adanya perhatian-perhatian darimu lagi, tanpa cerita konyolmu, dan tanpa adanya cerita indah kita lagi.

Sejak aku menanyakan siapa wanita yang pernah mengajakmu keluar pada malam itu, kamu malah membentakku, memutuskan meninggalkanku, menyudahi hubungan yang selalu aku banggakan ini. hari itu aku merasa tak mempunyai semangat untuk menghadapi hari-hariku, aku tak lagi mempercayai akan adanya cinta.

aku mulai bertanya-tanya dalam hati apa cinta sejati hanya ada didalam dongeng semata?? mengapa aku yang harus merasakan semua ini?? Mengapa Tuhan tak mengijinkan aku untuk tinggal didalam hatinya untuk selama-lamanya??  Kenapa perpisahan ini harus terjadi disaat aku mulai percaya bahwa kamu dan aku akan hidup bahagia selamanya?? mengapa aku harus menghentikan mimpiku yang akan menjadi perempuan yang kamu percaya untuk mengatur rumah tangga dan menjaga anak-anak darimu yang pernah kamu ucapkan kepadaku saat itu?? Mengapa harus ada perusak dalam hubungan kita?? Mengapa kamu lebih memilih orang yang baru kamu kenal dari pada kamu harus mempertahankan aku yang telah lama kamu kenal dan tinggal dihatimu selama ini?? entahlah, sepertinya pertanyaan-pertanyaan itu terus akan menjadi teka-teki misteri yang tak akan pernah ada jawabannya.

Aku masih seperti mimpi, jika ini hanya sebuah mimpi, aku ingin segera bangun dan mencarimu lalu memelukmu dengan erat dan enggan untuk melepaskan, agar kita tak akan pernah terpisah. namun.. ini bukan mimpi ini kenyataan!! kenyataan yang harus aku lalui, aku masih tak percaya dengan semua ini, foto-foto kita masih tersimpan didalam album yang pernah kamu berikan untukku saat anniversary ke 4 hubungan kita sebulan yang lalu, sms-sms darimu sengaja aku simpan dalam folder pribadi. 

Sayang.. kenapa kisah kita harus berakhir setragis ini?? Kenapa kamu yang dulu sangat setia dan takut sekali kehilangan akan diriku berubah menjadi penghianat yang tega menghancurkan kepercayaan dan hatiku?? Ingin aku membuang semua memorry tentangmu, tentang cerita kita, tapi apa dayaku?? Aku masih sangat mencintaimu.

aku duduk dikursi depan kaca kamarku sambil menatap wajahku yang sayu, dan sesekali mengusap air mata yang terus menetes, kenapa aku terlihat seperti orang tolol yang sudah kehilangan semuanya?? Tuhan setolol inikah aku?? Aku masih saja mencintai orang yang jelas-jelas sudah menghianatiku, mengapa aku masih saja memikirkan orang yang tidak pernah mengerti  akan sakitnya perasaanku?? bahkan aku membenci dan menyalahkan diriku sendiri yang tak bisa mempertahankan hubungan yang sudah cukup lama terjalin. 

Aku mencoba mengikhlaskan semua yang terjadi, aku mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa perpisahan ini adalah yang terbaik untukmu dan untukku, sayang.. terimakasih untuk luka ini, terimakasih untuk penghianatanmu yang berhasil menghancurkan hatiku, semoga suatu saat nanti Tuhan tak pernah memberimu rasa seperti yang aku rasakan saat ini.