Aku lebih memilih diam ketika kita lagi berantem kaya gini,
diam ga bales sms-sms kamu, diam ga angkat telephon kamu, dan diam ga nanggepin
status di facebook, twitter, kamu yang sebenernya aku sendiri tau status itu
buat kita yang lagi ada masalah. bukan karena aku ga mau nanggepin, bukan pula
aku ga mau berusaha atau ga mau berusaha buat menyelesaiakan masalah ini,
mungkin aku memang terlihat cuek ketika kita lagi ada masalah seperti ini.
Aku hanya minta sedikit waktu agar aku bisa lebih tenang,
lebih tenang menghadapi masalah yang ada ini, sampai kita masing-masing sadar
awal akan penyebab semua masalah ini, Jangan mengira aku sama sekali ga
kepikiran tentang kamu, karena sesungguhnya dalam diamku dalam cuekku ini ada
sebuah pemikiran yang selalu tertuju padamu. Tau ga kenapa aku sering sekali
tiba-tiba diem ketika aku abis marah-marah sama kamu? Sebenarnya aku lagi memikirkan
bagaimana perasaan kamu saat itu.
Aku terdiam, memandang foto kita yang ada diponsel, memikirkan
betapa bahagianya kita saat itu, saat dimana kamu masih percaya dan yakin jika
kita memang diciptakan untuk selalu bersama, tapi kenapa sekarang semua itu
seolah tak pernah ada lagi, pertengkaran sering kali terjadi, meluapkan segala kecurigaanmu dengan tuduhan-tuduhan yang sangat sulit untuk aku
mengerti, terkadang aku bangga akan sifatmu yang seperti laki-laki dewasa,
tetapi kenapa yang membuat aku bangga justru hanya sesaat, sifatmu berubah
seperti anak smp yang baru mengenal cinta dan selalu ingin memamerkan kepada
banyak orang.
Bukankah kita sudah cukup lama mengenal dan bersama? Kamu
tau kan mana hal yang paling aku suka dan mana hal yang paling tidak aku suka. Aku
mohon kamu mengerti, mengertilah aku seperti aku selalu ngertiin apa maumu,
bukankah kita sudah sama-sama dewasa?? Kita sering berantem hanya karena
masalah sepele. Kamu selalu merasa aku tak mencintaimu, aku selalu mengabaikan
kata-kata kamu di jejaring sosial, aku tak menanggapi komenmu, Bukankah cinta yang
sejati tak perlu dipamerkan di jejaring sosial?? Bukankah cinta yang sejati itu
hanya perlu bukti??
Lalu apakah pernah aku menanggapi setiap orang yang ingin
menghancurkan hubungan kita?? Bahkan hatiku pun tak pernah tersentuh dengan
kata-kata mereka, tak pernah tergoda dengan apa yang mereka punya, bahkan diotak
ini tak pernah terfikirkan untuk pergi meninggalkanmu, untuk apa aku memilih seseorang
yang baru kalau aku sudah mempunyai seseorang yang lama bertahan menjaga
hatiku. Untuk apa aku mencoba mencari yang setia kalau jelas-jelas aku sudah
mendapatkan yang setia, Apakah masih kurang semua itu?? Kamu perlu bukti yang
seperti apa lagi??