28 April 2012

LONG DISTANCE RELATIONSHIP


Menjalin cinta dengan kekasih yang berada di dekat kita mungkin hal biasa. Kita bisa sering bertemu dan bertatap muka. Bisa langsung mengetahui keadaan si dia, melihat ekspresi wajah, senyum manis, dan gerak tubuhnya secara langsung. Kita bisa pergi bersama untuk membina keakraban. Namun akan lain ceritanya jika kekasih atau pasangan kita berada jauh dari tempat tinggal kita dan tidak bisa bertemu seintens jika jarak tak lagi memisahkan. Demikian juga dengan keadaan pasangan kekasih yang terpisah oleh jarak yang membentang, mungkin karena alasan sekolah, kuliah, pekerjaan, tugas dinas, dan lain-lain. Tentu ini membutuhkan sesuatu yang berbeda.

LDR atau Long Distance Relationship tak bisa dihindari sering terjadi di antara kita. Jalinan cinta jarak jauh ini mewarnai kisah cinta umat manusia, meski tidak semua orang mengalaminya. Beberapa pasangan mungkin akan kesulitan membina hubungan cinta yang serius atau menjalani kehidupan rumah tangga dengan orang yang berada jauh dari kita. Mungkin terpisah gunung, lembah, laut, bahkan samudera. Jarak yang membentang memisahkan dua insan yang saling mencinta. Cinta pun terpendam dalam dada.
Jika jarak memisahkan, apakah itu menjadi penghalang bersatunya dua hati yang saling mencintai? Tentu tidak! Banyak pasangan yang telah membuktikan keseriusan cintanya, sehingga meskipun jarak memisahkan, meskipun hidup di pulau bahkan benua yang berbeda, mereka bisa memperjuangkan cintanya hingga ke pelaminan.

Kenapa mau dengan si dia yang jauh? Kenapa tidak dengan yang dekat saja (tempat tinggalnya)? Begitu mungkin pertanyaan yang sering saya dengar.Kalau hati sudah klik (cocok dan yakin) maka jarak yang jauh tidak akan menjadi masalah. Betul ga?
Apakah tidak ada masalah jika kita membina hubungan cinta jarak jauh? Tentu banyak masalah yang akan timbul. Bertengkar, cemburu, curiga, kangen, dan sebagainya—merupakan bumbu dalam sebuah proses menjalin hubungan yang serius. Bahkan kalau kangen bisa sampai demam karena tidak bisa langsung bertemu. Demam yang ini jelas sekali penyebabnya, yakni nyamuk malarindu tropikangen, hehehe…

LDR bisa bertahan memang dengan mengandalkan kepercayaan. Percaya bahwa si dia akan setia dan sungguh-sungguh dalam menjalin hubungan sampai bisa bersatu. Itu semua bisa terjadi jika kita memiliki komitmen yang kuat dengan pasangan kita. Komitmen itu pun bisa terbentuk karena adanya cinta yang tulus, kesamaan tujuan ke depan, dan saling pengertian. Pengertian akan keadaan masing-masing dan saling menerima apa adanya.jika kita dan si dia sudah memiliki tekad yang kuat untuk berjuang bersama membina rumah tangga dengan mengharap ridho dan pertolongan-Nya, pasti semua bisa diatasi.

Jika kita harus bertengkar karena salah paham, pasti tidak akan sampai berpisah. Untuk itu, komunikasi yang baik harus selalu dipelihara agar semua masalah yang ada bisa dibicarakan  dan dicarikan solusi bersama. Yang tidak boleh kita lakukan adalah berkhianat! Ah, tapi kan si dia jauh… tidak mungkin tahu jika kita selingkuh. Dia mungkin tidak tahu, tapi Tuhan Maha Tahu. Kita mungkin bisa membohongi pasangan kita, tapi kita tidak mungkin bisa membohongi hati nurani kita sendiri. Apakah jika kita tidak jujur dengan pasangan kita, dia layak mencintai kita? Atau kita ini layak untuk dicintai? Menyakiti hati secara sengaja orang yang dengan tulus mencintai kita sangatlah tidak terpuji. Untuk itu, kejujuran masing-masing pasangan sangat dibutuhkan.

Ada hal lain yang juga sangat penting agar LDR itu bisa langgeng sampai ke jenjang pernikahan, yakni restu kedua belak pihak orang tua. Ini sangat penting karena akan menjadi dukungan moril yang utama,Jika dari awal saja orang tua tidak merestui, tentunya jarak yang jauh akan semakin jauh dan seakan tak akan pernah terjangkau.

LDR, meski jauh di mata, namun dekat di hati. “Itu yang namanya cinta”, kata teman saya. Cinta memang tidak memandang jarak dan waktu. Paling tidak itu cinta sederhana yang bisa kita miliki. Cinta yang seolah bisa menembus batas ruang yang memisahkan dua hati. Cinta yang layak kita perjuangkan untuk kebahagiaan hidup di dunia ini, dan ladang untuk meraih kebahagiaan di akhirat nanti.

Song: “Selama jantungku masih berdetak, selama itu pula engkau milikku. Selama darahku masih mengalir, cintaku pasti tak kan pernah berakhir…”, demikian cuplikan syair lagu “Arti Cinta” yang pernah dilantunkan Ari Lasso.Heheheee...

TIPS MENGHADAPI KETIKA PUTUS CINTA

  1. Berdoa
    Jangan meremehkan kekuatan sebuah doa. Dan saya tidak sedang berbicara mengenai hal yang spiritual atau religius. Saya sedang berbicara tentang sebuah proses psikologis yang nyata. Karena dengan berdoa, Anda mengijinkan diri Anda untuk menerima kenyataan, menerima semua rasa sakit, merelakannya dengan ikhlas, dan yang terpenting, memaafkan diri Anda sendiri. Saya tidak peduli apa agama dan kepercayaan Anda, saya bahkan tidak peduli apakah Anda beragama atau tidak, yang saya ingin Anda lakukan hanyalah mengucapkan beberapa baris kalimat di bawah ini dengan segenap perasaan dan seluruh niat Anda.
    Ambil waktu dan tempat pribadi di mana Anda tidak akan diganggu, dan ucapkan kalimat berikut dari dasar hati Anda:
    “Saya sangat bersyukur karena telah mendapat kesempatan yang berharga bertemu dengan XXX (sebutkan nama mantan kekasih Anda). Saya bersyukur atas semua masa-masa indah dan kenangan manis yang telah saya alami bersamanya. Maafkan kesalahan saya yang tidak bisa menjaga hubungan ini, dan maafkan kesalahan XXX yang tidak bisa mempertahankan hubungan ini. Saya berdoa agar dia selalu bahagia dan mendapatkan apa yang dia cari. Tolong jaga dan lindungi XXX karena saya menyayanginya. Terimakasih atas pengalaman yang berharga ini. Saya tidak akan menyia-nyiakannya. Saya menerima dan merelakan semua yang terjadi. Amin..”
    Begitu Anda selesai berkata “amin..”, saya janji Anda akan langsung merasakan kelegaan yang luar biasa. Kelegaan yang atas segala rasa bersalah dan ketidak relaan yang menghimpit Anda selama ini. Anda akan merasakan tubuh dan hati Anda menjadi lebih ringan, seolah-olah sebuah beban berat telah diangkat. Dan Anda pun akan siap untuk langkah yang berikutnya.
  2. Lakukan kegiatan yang membuat Anda sehat, nyaman dan energik
    Anda perlu menaruh perhatian yang besar pada kesehatan dan kenyamanan hidup Anda. Tidak ada orang yang dapat melakukan itu selain Anda sendiri. Misalnya hal-hal seperti berbelanja, memperbaiki pola makan dan istirahat, serta apapun yang membuat Anda bersemangat kembali. Saya sangat menganjurkan Anda mulai berolah raga, mungkin fitness, jogging, atau bermain futsal dengan teman-teman Anda. Karena bukan saja Anda akan merasa lebih sehat, olah raga adalah tempat penyaluran yang positif bagi emosi negatif Anda.
    Gali lagi hobi Anda yang terhilang. Anda pasti punya beberapa minat dan hobi yang dikubur semenjak pacaran dahulu, entah karena terlalu sibuk atau bertentangan dengan minat sang kekasih saat itu. Saatnya bagi Anda untuk kembali menggali dan memainkan hal-hal tersebut lagi.
  3. Temui sahabat-sahabat Anda.
    Salah satu hal terpenting dalam proses penyembuhan adalah menceritakan bagaimana keadaan dan perasaan Anda. Sebisa mungkin usahakan agar Anda tidak merenung sendirian terlalu banyak. Berkumpul lah bersama teman-teman Anda, dan bersenang-senang lah. Selain sahabat-sahabat terdekat, Anda juga dapat menghubungi teman-teman yang sudah lama tidak pernah bertemu dengan Anda. Ketika Anda bertemu dengan teman-teman lama Anda, teman SMA mungkin, sudah pasti akan tercipta suasana yang menyenangkan. Dan ini sangat bagus untuk Anda.
    Dan selanjutnya Anda pun bisa mulai bertemu dengan teman-teman baru. Buka diri Anda dan jangan menutup pergaulan. Bertemu orang-orang baru akan memberikan pengalaman baru bagi Anda, dan ketika Anda dikelilingi oleh suasana yang baru, akan sulit bagi Anda untuk terus memikirkan masa lalu Anda.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, saya yakin Anda akan dapat melalui keadaan ini dengan lebih mudah dan ringan.:)